angke
Tim gabungan saat melakukan patroli di kawasan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke Jakarta Barat. /dok. istimewa
Jakarta – Petugas gabungan gencar melakukan patroli setelah heboh berserakannya kontrasepsi bekas pakai di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke Jakarta Barat.
Penemuan kondom bekas yang berserakan di kawasan tersebut, ditengarai maraknya praktik prostitusi secara liar.
Kapolsek Grogol Petamburan Jakarta Barat Kompol Muharram Wibisono menyatakan, bahwa patroli gabungan dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah agar situasi serupa tidak terulang.
“Kami gencarkan patroli gabungan baik personel terbuka maupun tertutup dalam dua sesi, yakni pada pukul 22.00 hingga 24.00 WIB, dilanjutkan pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB,” kata Muharram dalam keterangannya, Minggu 5 Mei 2024.
Menurutnya, selain melakukan patroli intensif polisi juga telah menyisir dan mengamankan beberapa orang, yang terlibat dalam prostitusi liar di RTH Tubagus Angke.
Mereka kemudian diserahkan kepada Satpol PP dan Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan
“Kami telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Sosial, untuk memberikan pembinaan kepada mereka yang terlibat dalam kasus itu,” katanya.
Semalam katanya, anggota Polsek Grogol Petamburan juga mengamankan dua pemuda yang diduga hendak melakukan tindakan asusila di lokasi itu.
“Kami semalam mengamankan dua orang pemuda di sekitar lokasi RTH Tubagus Angke,” tegas Muharram.
Menyoal ditemukannya kondom berserakan di RTH Tubagus Angke, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth pun menganggap Pemprov DKI kembali kecolongan.
Sebab, kejadian semacam itu pernah terjadi di Hutan Kota Cawang Jakarta Timur, yang diduga menjadi lokasi mesum dan sarang berkumpulnya kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Saat itu, petugas Satpol PP Jakarta Timur pun mendapati puluhan bekas alat kontrasepsi, pelumas anal seks hingga tisu basah berbagai merek, di Hutan Kota Cawang wilayah Kebon Pala Makasar.
“Kasus tersebut kan pengulangan. Saya berharap, ini yang terakhir dan ke depannya tidak akan ada lagi kejadian seperti ini,” katanya.
Pemprov DKI harus segera berbenah dan melakukan pengawasan serta melakukan penjagaan terhadap aset, dengan cara yang represif agar tidak disalahgunakan.
Ia mengatakan, Pemprov juga seharusnya menambah lampu penerangan di sejumlah RTH miliknya, agar tidak dijadikan tempat asusila.
“Kalau diperlukan tak hanya satpol pp yang melakukan patroli, bisa juga berkolaborasi dengan dinas sosial agar masalah itu bisa terselesaikan tuntas,” tegasnya. ***
Discussion about this post